Putri dan Kelinci Bulan

Pada suatu masa, di sebuah kerajaan, hiduplah seorang Putri bersama seekor kelinci putih peliharaannya.
Sang Putri sangat menyayangi kelincinya. Dia menganggap Kelinci sebagai saudaranya, karena Putri tinggal sendirian di istana.
Kemanapun sang Putri pergi, Kelinci selalu berada di dalam keranjang milik Putri itu. Setiap malam, sang Putri juga bercerita kepada Kelinci tentang masalah yang mengganjal hatinya, ataupun hanya sekedar berbagi tentang hari yang dijalaninya.

Suatu hari, Raja menerima seorang tamu. Saat jamuan makan malam, tamu itu memberi tau bahwa kedatangannya kemari adalah untuk mempersunting sang Putri, dan membawanya tinggal di kerajaannya di Bulan. Raja dan Ratu tentu saja kaget dengan permintaan tamu ini, dan sang Putri pun tidak setuju karena Putri merasa bahwa tamu itu bukanlah orang baik.

Di kamar setelah makan malam, Putri bercerita kepada Kelinci tentang niat si tamu sambil berurai airmata. Saat sang Putri menangis, tiba-tiba Kelinci mendekati sang Putri sambil berkata bahwa dia adalah Kelinci dari tamu yang datang ke Kerajaan tadi, yang ternyata adalah seorang penyihir. Kelinci pun meminta Putri untuk memberi tau kabar ini kepada Raja dan Ratu.
Segeralah Putri dan Kelinci pergi ke kamar Raja dan Ratu serta menceritakan semuanya. Raja pun kaget dan tidak menyangka kalau tamu mereka itu adalah Penyihir jahat. Ratu menangis karena tidak rela putri satu-satunya dibawa.
Kelinci pun mengusulkan ide kepada keluarga kerajaan. Kelinci bisa menyihir, namun ia hanya bisa melakukannya sekali dalam hidupnya. Kelinci berkata ia aka merubah dirinya menjadi sang Putri, dan sang Putri akan menjadi dirinya untuk mengelabui si Penyihir.

Keesokan harinya, Raja berkata kepada Penyihir bahwa ia bisa kembali 3 hari lagi untuk mempersunting sang Putri. Si Penyihir pun pulang dengan hati gembira. Sementara itu, selama 3 hari, ketika seluruh istana sibuk dengan persiapan pernikahan, Putri dan Kelinci menghabiskan hari-hari terakhir mereka bersama. Putri sedih sekali harus berpisah dengan Kelinci.

Pada hari pernikahan, Putri dan Kelinci sudah bertukar tempat. Putri menjadi Kelinci yang digendong oleh Putri yang sebenarnya adalah Kelinci. Saat Penyihir hendak membawa Kelinci pergi ke Bulan, Kelinci berbisik di telinga sang Putri, bahwa ia berjanji, setiap Bulan Purnama, ia akan menampakkan diri kepada sang Putri supaya Putri bisa melepaskan rindunya.

Akhirnya, setelah Kelinci dan Penyihir sampai dibulan, Putri kembali ke wujudnya yang sebenarnya dan memandangi bulan sambil menangis.

Sejak saat itu, setiap bulan Putri selalu duduk di menara dan menantikan kabar dari Kelinci melalui bulan purnama.

Itulah kisah mengapa setiap Bulan Purnama, selalu terlihat bayangan yang berbentuk Kelinci :) semoga menghibur :D